Kisah Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: Ulama yang Sembuh dari Penyakit dengan Surat Al-Fatihah

 
Ilustrasi (Pinterest)

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an berisi petunjuk, hikmah, dan peringatan bagi seluruh manusia. Al-Qur’an juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang tidak ada tandingannya.

Salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai penyakit, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Ayat-ayat Al-Qur’an dapat menjadi obat dan penawar bagi orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah SWT. Banyak kisah-kisah mengharukan yang membuktikan keajaiban penyembuhan dengan ayat Al-Qur’an, baik yang dialami oleh para sahabat Nabi, para ulama, maupun orang-orang biasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu kisah yang menunjukkan kekuatan dan keberkahan surat Al-Fatihah dalam mengobati penyakit.

Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an, yang terdiri dari tujuh ayat. Surat ini disebut juga dengan Ummul Kitab, yaitu induk atau pokok dari Al-Qur’an. Surat ini juga disebut dengan As-Sab’ul Matsani, yaitu tujuh ayat yang diulang-ulang. Surat ini juga disebut dengan Al-Hamd, yaitu pujian, Al-Kafiyah, yaitu yang mencukupi, Al-Asas, yaitu yang menjadi dasar, Asy-Syifa, yaitu yang menyembuhkan, dan Ar-Ruqyah, yaitu yang menjadi perlindungan.

Surat Al-Fatihah memiliki banyak keutamaan dan keajaiban, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Surat Al-Fatihah adalah salah satu rukun shalat, yang wajib dibaca dalam setiap rakaat. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Surat Al-Fatihah adalah doa yang paling utama dan paling mustajab. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu membaca Al-Fatihah, maka Allah berfirman, ‘Aku telah membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Separuhnya untuk-Ku dan separuhnya untuk hamba-Ku. Dan hamba-Ku mendapatkan apa yang ia minta.’ Maka apabila hamba-Ku berkata, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Apabila hamba-Ku berkata, ‘Ar-Rahman Ar-Rahim,’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’ Apabila hamba-Ku berkata, ‘Maliki Yaumid Din,’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’ Apabila hamba-Ku berkata, ‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in,’ Allah berfirman, ‘Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku. Dan hamba-Ku mendapatkan apa yang ia minta.’ Apabila hamba-Ku berkata, 'Ihdinas Siratal Mustaqim, Siratal Ladhina An’amta 'Alaihim Ghairil Maghdubi ‘Alaihim Wa Ladhdhollin,’ Allah berfirman, ‘Ini adalah untuk hamba-Ku. Dan hamba-Ku mendapatkan apa yang ia minta.” (HR. Muslim).

  • Surat Al-Fatihah adalah obat dan penawar bagi berbagai penyakit. Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Fatihah, karena sesungguhnya ia adalah ruqyah.” (HR. Muslim). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih besar daripada Al-Fatihah sebagai ruqyah.” (HR. At-Tirmidzi).

Salah satu orang yang telah merasakan keajaiban surat Al-Fatihah sebagai obat dan penawar adalah ulama yang bernama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Ia adalah seorang ulama, cendekiawan, dan mufassir yang hidup pada abad ke-14 Masehi. Ia berasal dari Damaskus, Suriah, dan belajar dari banyak guru, terutama dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ia juga menulis banyak karya, yang mencapai lebih dari 100 buku, di berbagai bidang ilmu.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memiliki kisah yang menarik dan menginspirasi dalam perjalanan intelektual dan spiritualnya. Ia pernah sakit di Makkah dan tidak mendapatkan obat ataupun dokter. Ia lantas mengobati dirinya sendiri dengan surat Al-Fatihah. Berikut ini adalah kisahnya, sebagaimana ia sendiri menuturkannya dalam kitabnya yang berjudul Ad-Daa’ wad Dawaa’:

"Aku pernah sakit di Makkah, dan aku tidak mendapatkan obat ataupun dokter. Aku lantas mengobati diriku dengan surat Al-Fatihah. Aku membacanya dan meniupkannya ke dalam air, lalu aku minum air itu. Aku juga membacanya dan meniupkannya ke tangan kananku, lalu aku usapkan ke seluruh tubuhku. Aku lakukan hal ini sebanyak tiga kali. Aku merasakan kesejukan dan kesembuhan yang luar biasa. Aku terus mengulangi hal ini selama beberapa hari, hingga aku sembuh sepenuhnya, dengan izin Allah SWT.

Aku lantas menceritakan pengalamanku ini kepada beberapa orang yang sakit, dan aku sarankan mereka untuk melakukan hal yang sama. Aku melihat bahwa Allah SWT menyembuhkan mereka dalam waktu yang singkat. Aku juga mendengar bahwa ada beberapa orang yang sakit parah, dan mereka tidak mendapatkan obat ataupun dokter. Mereka lantas mengobati diri mereka dengan surat Al-Fatihah, dan Allah SWT menyembuhkan mereka.

Aku juga mendengar bahwa ada seorang wanita yang sakit keras, dan dokter telah putus asa untuk menyembuhkannya. Mereka mengira bahwa ia akan mati dalam waktu dekat. Suaminya lantas membacakan surat Al-Fatihah untuknya, dan meniupkannya ke dalam air, lalu ia berikan air itu kepada istrinya. Ia juga membacakan surat Al-Fatihah untuknya, dan meniupkannya ke tangan kanannya, lalu ia usapkan ke seluruh tubuh istrinya. Ia lakukan hal ini sebanyak tujuh kali. Tiba-tiba, istrinya bangun dan berdiri, sehat dan bugar, tanpa ada bekas penyakitnya.

Aku juga mendengar bahwa ada seorang anak yang sakit mata, dan matanya hampir buta. Ibunya lantas membacakan surat Al-Fatihah untuknya, dan meniupkannya ke dalam air, lalu ia berikan air itu kepada anaknya. Ia juga membacakan surat Al-Fatihah untuknya, dan meniupkannya ke tangan kanannya, lalu ia usapkan ke mata anaknya. Ia lakukan hal ini sebanyak tujuh kali. Tiba-tiba, mata anaknya sembuh dan bisa melihat dengan jelas, tanpa ada bekas penyakitnya.

Aku juga mendengar bahwa ada seorang lelaki yang sakit gigi, dan giginya sangat nyeri. Ia lantas membacakan surat Al-Fatihah untuk dirinya sendiri, dan meniupkannya ke tangan kanannya, lalu ia usapkan ke giginya. Ia lakukan hal ini sebanyak tujuh kali. Tiba-tiba, giginya sembuh dan tidak lagi nyeri, tanpa ada bekas penyakitnya.

Aku juga mendengar bahwa ada seorang lelaki yang sakit perut, dan perutnya sangat sakit. Ia lantas membacakan surat Al-Fatihah untuk dirinya sendiri, dan meniupkannya ke tangan kanannya, lalu ia usapkan ke perutnya. Ia lakukan hal ini sebanyak tujuh kali. Tiba-tiba, perutnya sembuh dan tidak lagi sakit, tanpa ada bekas penyakitnya."

Demikianlah beberapa kisah yang menunjukkan keajaiban surat Al-Fatihah dalam mengobati penyakit. Semoga dengan ini kita semakin yakin dan percaya akan kekuatan dan keberkahan ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya surat Al-Fatihah.