Nasihat bagi Penghafal Al-Qur’an


Ilustrasi (Pinterest)
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an berisi petunjuk, hikmah, dan peringatan bagi seluruh manusia. Al-Qur’an juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang tidak ada tandingannya.

Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang sangat mulia dan bermanfaat. Dengan menghafal Al-Qur’an, kita akan mendapatkan banyak keutamaan dan pahala, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, menghafal Al-Qur’an juga membutuhkan usaha, niat, dan konsistensi yang kuat. Tidak jarang, para penghafal Al-Qur’an mengalami kesulitan, rintangan, dan godaan dalam proses menghafalnya.

Oleh karena itu, para penghafal Al-Qur’an perlu mendengarkan dan mengamalkan nasihat-nasihat yang berguna untuk membantu mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Nasihat-nasihat ini bisa berasal dari Al-Qur’an sendiri, hadits Nabi Muhammad SAW, atau perkataan para ulama dan penghafal Al-Qur’an. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh nasihat emas untuk para penghafal Al-Qur’an, yaitu:

  1. Mengikhlaskan niat karena Allah SWT. Ini adalah nasihat yang paling penting dan mendasar. Kita harus menghafal Al-Qur’an karena Allah SWT, bukan karena riya, sum’ah, atau tujuan duniawi lainnya. Kita harus menghafal Al-Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari manusia. Kita harus menghafal Al-Qur’an untuk mengamalkannya dalam kehidupan kita, bukan untuk menyombongkan diri atau merendahkan orang lain. Dengan mengikhlaskan niat, kita akan mendapatkan keberkahan, kemudahan, dan kebahagiaan dalam menghafal Al-Qur’an.

  2. Menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syariat. Ini adalah nasihat yang sangat penting dan praktis. Kita harus menjauhi hal-hal yang dilarang oleh syariat, seperti syirik, dan maksiat. Karena, hal-hal ini akan mengotori hati kita, mengurangi keberkahan kita, dan menghalangi kita dari menghafal Al-Qur’an. Kita harus menjaga hati kita agar tetap bersih, suci, dan taqwa. Kita harus menjaga lisan, pandangan, pendengaran, dan anggota tubuh kita agar tidak terlibat dalam hal-hal yang dilarang. Kita harus menjaga shalat, puasa, zakat, dan ibadah-ibadah lainnya agar tetap khusyu’ dan istiqomah.

  3. Memakan makanan yang halal dan menjauhi yang haram. Ini adalah nasihat yang sangat penting dan sehat. Kita harus memakan makanan yang halal dan menjauhi yang haram. Karena, makanan yang halal akan memberi nutrisi, energi, dan kesehatan bagi tubuh dan pikiran kita. Makanan yang halal juga akan memberi barokah, kecerdasan, dan ketenangan bagi hati dan jiwa kita. Sebaliknya, makanan yang haram akan memberi racun, penyakit, dan kelemahan bagi tubuh dan pikiran kita. Makanan yang haram juga akan memberi dosa, kebodohan, dan kegelisahan bagi hati dan jiwa kita.

  4. Mengosongkan hati dari berbagai kesibukan. Ini adalah nasihat yang sangat penting dan bijak. Kita harus mengosongkan hati kita dari berbagai kesibukan yang tidak penting, tidak bermanfaat, atau bahkan merugikan. Karena, kesibukan ini akan mengganggu konsentrasi, fokus, dan motivasi kita dalam menghafal Al-Qur’an. Kita harus mengisi hati kita dengan kecintaan, keinginan, dan tekad yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an. Kita harus mengutamakan waktu, tempat, dan suasana yang kondusif untuk menghafal Al-Qur’an. Kita harus menghindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian, mengurangi semangat, atau menggoda nafsu kita.

  5. Tidak menghafal dalam keadaan sangat lapar, haus, capek atau pada saat hatinya sibuk dengan urusan yang lainnya. Ini adalah nasihat yang sangat penting dan realistis. Kita harus menghafal Al-Qur’an dalam keadaan yang fit, segar, dan siap. Karena, keadaan yang sangat lapar, haus, capek, atau sibuk akan mengurangi kemampuan, kualitas, dan efektivitas kita dalam menghafal Al-Qur’an. Kita harus menjaga keseimbangan antara jasmani dan rohani kita. Kita harus makan, minum, istirahat, dan berolahraga dengan cukup dan teratur. Kita harus menyelesaikan urusan-urusan yang mendesak dan penting sebelum menghafal Al-Qur’an.

  6. Menghafal Al-Qur’an dengan makna, yaitu memahami arti dan tafsir dari setiap ayat dan surat yang dihafal. Karena, makna akan membantu kita untuk menghayati, menghafal, dan mengingat Al-Qur’an dengan baik. Selain itu, makna juga akan membantu kita untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan kita. Allah SWT berfirman, “(Inilah) sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS Shaad: 29).

  7. Murajaah, yaitu mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an secara rutin dan teratur. Ini adalah hal yang sangat penting dan wajib. Karena, murajaah akan membantu kita untuk memperkuat, mempertahankan, dan memperbaiki hafalan Al-Qur’an. Sebaliknya, jika kita tidak murajaah, maka hafalan Al-Qur’an kita akan lemah, lupa, dan salah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur’an itu lebih cepat melarikan diri dari hati manusia daripada unta yang lepas dari ikatannya.” Oleh karena itu, kita harus murajaah Al-Qur’an setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap tahun. Kita juga harus murajaah Al-Qur’an dengan cara yang benar, seperti membaca dengan tartil, tajwid, dan makna, serta menguji hafalan kita dengan orang lain atau dengan aplikasi.

Itulah tujuh nasihat emas untuk para penghafal Al-Qur’an. Semoga dengan ini kita semakin termotivasi untuk menghafal Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan kita.