DAKWAH NABI SAW PERIODE MADINAH

 


Materi Interaktif: Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW

Mengapa Rasulullah SAW dan Sahabat Hijrah?

Tekanan Kaum Quraisy Semakin Berat

Setelah wafatnya paman Nabi, Abu Thalib, dan istri beliau, Khadijah (peristiwa 'Amul Huzn' atau Tahun Kesedihan), perlindungan terhadap Nabi Muhammad SAW melemah. Kaum Quraisy semakin berani melakukan intimidasi, siksaan fisik (seperti yang dialami Bilal bin Rabah), dan pemboikotan ekonomi terhadap Bani Hasyim. Puncaknya adalah rencana pembunuhan Nabi di Dar an-Nadwa, yang membuat Mekah tidak lagi aman untuk dakwah.

Harapan Baru di Yatsrib (Madinah)

Berbeda dengan di Mekah, bibit-bibit penerimaan Islam justru tumbuh subur di Yatsrib. Masyarakat Yatsrib (terutama suku Aus dan Khazraj) sudah lama lelah dengan perang saudara. Mereka membutuhkan sosok pemimpin yang adil dan bisa menyatukan mereka. Selain itu, interaksi mereka dengan kaum Yahudi membuat mereka akrab dengan konsep akan datangnya seorang nabi terakhir.

Turunnya Perintah Allah SWT

Hijrah bukanlah keputusan pribadi Rasulullah SAW, melainkan perintah langsung dari Allah SWT. Setelah adanya jaminan keamanan dari penduduk Yatsrib melalui Baiat Aqabah dan semakin gentingnya situasi di Mekah, Allah menurunkan wahyu yang memberikan izin bagi Nabi dan kaum muslimin untuk berhijrah. Ini menunjukkan bahwa setiap langkah besar dalam dakwah selalu berada dalam bimbingan Ilahi.